Seberapa buruk sih nunda-nunda itu? Yuk, simak apa yang disampaikan Tim Urban dalam Ted Talks "Inside The Mind of a Master Procrastinator."
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Pada awal tahun 2016, Tim Urban menjadi pembicara pada Konferensi Ted Talks. Ia membahas tentang Procrastination atau penundaan, dan videonya yang berjudul "Inside The Mind of a Master Procrastinator" itu udah ditonton 54 juta kali di Youtube hingga saat ini.
Ted Talks dan Tedx Talks merupakan ajang pertunjukan bagi para pembicara yang menyajikan ide-ide hebat dan matang dalam waktu kurang dari 18 menit. (Source :https://www.ted.com/participate/organize-a-local-tedx-event/tedx-organizer-guide/speakers-program/what-is-a-tedx-talk). Kenapa kurang 18 menit? Ted bilang karena penonton biasanya cuman punya perhatian untuk waktu yang pendek jadi waktu kurang dari 18 menit itu efektif buat nyampein ide-ide briliant tersebut. Nah, perbedaan antara Ted Talks dan Tedx Talks cuman pada ruang lingkup audiensinya aja. Ted Talks mencakup ruang lingkup global sementara Tedx Talks mencakup ruang lingkup di suatu wilayah atau lokasi yang diatur oleh komunitas atau organisasi lokal di wilayah tersebut. Namun, pada dasarnya konsep konferensinya sama aja.
Lanjut soal Tim Urban, bang Tim ceritain mulai dari jaman dia kuliah. Dia ngambil jurusan pemerintahan, dan di jurusan itu dia harus nulis banyak makalah. Namun, karena suka nunda-nunda dia ngerjain makalahnya kadang dekat dengan waktu deadline. Nah, pada saat proses dia membuat Skripsi 90 halaman, awalnya dia berencana bakal ngerjain Skripsinya sedikit demi sedikit dalam waktu yang diberikan selama setahun. Namun, bulan demi bulan berlalu, dua minggu sebelum deadline udah jadi seminggu aja. Lalu seminggu udah jadi 3 hari aja tanpa dia sadari, dan dia belum nulis apapun untuk skripsinya.
Tim Urban buat contoh perbedaan gambar dalam kepala seorang penunda seperti dia, dengan kepala orang yang ga suka nunda dan berpikir rasional. Isi kepala orang yang ga suka nunda seperti ini...
Dan.. Isi Kepala orang yang suka nunda kayak gini....
Masalahnya, monyet kepuasan instan ini bukan yang seharusnya megang kendali di otak kita. Tim Urban ngejelasin Kalau monyet ini cuman ngerti sesuatu yang mudah dan menyenangkan. Sementara si Monyet juga ga tau dan ga punya memori tentang apa yang terjadi di masa lalu ataupun apa yang bakal terjadi di masa depan. Monyet kepuasan instan ini ga pandai buat nentuin pilihan, nyari solusi, atau ngerencanain sesuatu untuk jangka panjang.
Kebayang ga sih kalau setiap hari yang kita lakuin cuman seneng-seneng aja sementara pekerjaan dan tugas yang mestinya kita kerjain ga selesai, maka waktu kita terbuang sia-sia. Kata Tim Urban terkecuali bila kita merupakan seekor hewan, kegiatan senang-senang mungkin menjadi bagian kesuksesan, tapi ga buat manusia yah.
Dan tanpa kita sadari, semakin kita terus-terusan di dalam situasi santai dan menyenangkan, semakin kita merasakan anxiety, rasa takut, dan rasa bersalah pada diri sendiri. Karena kita tau betul, kita tidak semestinya berada di situasi itu terus-menerus, tentu saja ada sesuatu yang harus dikerjakan.
Terus gimana biar si pembuat keputusan rasional bisa ngambil kendali kembali dan mengakhiri seneng-senengnya? Tim Urban ibaratin, kalau dalam otak kita ada yang disebut dengan The Panic Monster atau Monster Panik yang kerjanya jagain kita dan ngingetin kita sama tugas-tugas yang harus dikerjakan. Tapi, dia seringnya tidur doang, pas mendekati deadline baru deh dia bangun. Dia itu satu-satunya makhluk yang ditakuti si monyet kesenangan instan, tapi klo dia udah bangun, bisa bikin panik semuanya termasuk si pembuat keputusan rasional.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar